Guru atau sering disebut dengan pahlawan tanpa tanda jasa adalah orang tua kedua kita, karena kebanyakan waktu kita bersama beliau. Kita belajar bersama dari pagi hingga sore, jadi bisa di pastikan lingkungan sekolah juga bisa mempengaruhi karakter seseorang. Maka dari itu tugas seorang guru selain mendidik muridnya mengenai pengetahuan ilmu juga harus mendidik karakter muridnya menjadi karakter yang lebih baik. Keberhasilan seorang guru adalah ketika muridnya bisa mencapai kesuksesan baik sukses materi ataupun sukses mentalnya. Hmm...pertanyaanya sosok guru yang seperti apa yang mampu mendidik muridnya sampai membuat sang murid mencapai keberhasilan??..itulah masalahnya, dalam sekian banyak murid tentunya memiliki banyak karakter yang harus diketahui oleh gurunya. Hal ini sangat penting karena dengan mengetahui karakter seseorang kita bisa lebih menyelami masalah-masalah yang di alami sang murid. Kalau menurut saya pribadi sosok guru yang diidolakan itu ada dua versi, yaitu versi keras dan versi lembut, semua versi ini akan menghasilkan murid yang sama-sama bagusnya, cuma dalam versi keras tetap saja ada atura-aturan mainnya, nah sekarang saya akan berbagi yang versi lembut dulu, kira-kira seperti ini :
- Friendly dengan muridnya, karena dengan sifat ini guru akan membuat murid merasa nyaman saat diajar, rasa nyaman pada muridnya akan membuat murid lebih mudah menyerap apa yang diajarkan oleh gurunya, rasa takut untuk bertanyapun akan hilang sehingga dalam acara belajar mengajar akan menjadi lebih hidup karena interaksi antara guru dan murid berjalan.
- Tidak bersifat menggurui atau bersifat kolot, sifat ini terlihat sepele tapi sangat penting untuk diperhatikan. Dengan sifat guru yang tidak terlihat menggurui itu akan membuat murid menjadi lebih menghormati dan terbuka. Biasanya jika mengajar tapi sifatnya menggurui biasana sifatnya lebih memaksakan sang murid untuk menerima teori-teori yang telah disampaikan. Dan murid paling tidak suka yang namanya dipaksa, karena itu biasanya sang murid akan menyepelekannya, dan tak mau berbagi pendapat karena mereka akan merasa percuma menanggapi guru yang kolot.
- Jangan to the point menyalahkan pendapat sang murid, tapi bilanglah "kurang tepat" dengan sedikit demi sedikit memberikan referensi yang menyalahkan pendapat itu, namun sekali lagi kemaslah sehalus mungkin dalam menyampaikannya. Dengan begitu sang guru tidak akan menciutkan nyali, sang murid akan berusaha lagi mencari pemecahan yang diharapkan dengan perasaan yang santai.
- Sering memberi hadiah kepada muridnya, tindakan ini akan merangsang sang murid utuk semangat dalam mengikuti pelajaran sang guru, murid juga akan lebih aktif lagi.
- Dekati anak-anak yang terlihat malas dikelas, biasanya cara ini jarang dilakukan guru karena biasanya guru akan lebih mengedepankan murid yang aktif dan kurang memperdulikan murid yang malas. Akhirnya murid yang malas malah menjadi malas.
- Jangan menganggap mengajar adalah sebuah pekerjaan, tapi anggaplah mengajar sebagai kewajiban dengan begitu dalam mengajar juga akan lebih ikhlas dan lebih mengasyikan. Guru yang menganggap bahwa mengajar adalah pekerjaan biasanya dalam mengajar akan terlihat tidak tulus, yaitu hanya mengajarkan teori tanpa memperdulikan keadaan muridnya, beliau cuma berfikir bahwa "yang penting saya sudah menunaikan pekerjaanku yaitu memberikan materi yang sudah diharuskan untuk diberikan kepada anak didiknya" masalah muridnya paham atau tidak, suka atau tidak, memperhatikan atau tidak itu bukan urusannya. Dan biasanya guru yang demikian untuk mempertahankan diri akan berdalih dengan kalimat ini "Kalian kan sudah dewasa setidaknya saya sudah tidak perlu lagi diberitahu seperti mana saat SD kalian diajar". Hehe sampai hapal aku jawaban ini...Tapi saat guru benar-benar ikhlas mengajarnya benar-benar dalam hatinya menginginkan muridnya sukses baik materi maupun mentalnya beliau pasti akan memperdulikan sang murid dengan lebih intensif.
- Harus disiplin, karena dengan sifat guru yang disiplin akan membuat murid lebih memperhatikan dan lebih mengedepankan tugas yang anda berikan dari pada kepentingan pribadinya. Selain itu sang murid juga tidak akan menyepelekan guru yang disiplinnya tinggi.
- Menepati apa yang telah ditentukan bersama, dan hukumannya pun harus dijalankan dengan adil dan disiplin agar timbul rasa disiplin yang tinggi. Karena pelaksanaan sanksi yang tidak disiplin akan membuat murid bersemboyan "Adanya peraturan untuk dilanggar". Murid yang melihat suatu pelanggaran namun dibiarkan saja maka sang murid akan menganggap bahwa hal itu diperbolehkan.
- Berikanlah Nilai sesuai dengan hasil kerja kerasnya, bukan dari hasil karyanya. karena dengan begitu sang murid akan mengerjakan tugas dari anda dengan kemampuannya sendiri bukan dari copi paste dari internet atau dari temannya. Cara ini sepertinya sudah selalu dilakukan oleh guru.
- Saat memberikan pertanyaan, beraktinglang seolang-olah anda kesulitan atau buatlah sebuah pertanyaan itu semenarik mungkin sehigga sang murid akan menanggapinya dengan lebih fokus. Guru bisa berpura-pura tidak tahu jawabannya namun tetep sambil memberikan referensi-referensi yang akan membuat sang murid menemukan jawaban yang benar.
- Usahakan penampilan sang guru juga harus menarik dan rapih agar sang murid senang diajarnya. Sampaikan materi dengan cara yang menyenangkan misal kalau bisa buat seperti permainan sehingga murid tidak bosan dalam memperhatikannya, selain itu cara ini juga lebih efektif karena akan lebih terkesan sehingga apa yang diajar akan terekam dimemori si murid.
- Selingi pengalaman atau kalimat yang memotivasi murid untuk meraih cita-citanya, sehingga murid akan mengingat kembali apa yang telah dicita-citakan, karena biasanya seiring masa belajarnya kebanyakan murid melupakan tujuan dari sekolahnya dan melupakan apa yang menjadi cita-citanya. Dengan memberikan motivasi-motivasi maka akan membuat murid mengobarkan semangat belajarnya lagi.
[bersambung]
tak sabar menunggu kelanjutannya...
BalasHapustrimakasih atas kunjungannya...kalau sudah sempat tak lanjutin lagi...hihi
BalasHapus